Senin, 18 Januari 2021

Bumi Tercinta

     Saat ini bumi yang sangat kita cintai ini tempat dimana kita hidup dan berkembang sedang mengalami fase yang sangat serius. Dimana kita ketahui bahwa bulan pada tahun maret 2020 lalu kita sudah mengalami musibah yaitu adanya wabah penyakit yang sangat berbahaya sehingga mengakibatkan terjadinya karantina, mogok sekolah dan mogok kerja dan bahkan hingga saat ini tanggal 18 januari 2021 ini kita masih belum bisa melaksanakan kegiatan secara normal seperti hari hari biasanya sebelum menyebarnya wabah ini.

   Dan baru baru ini pada selasa tanggal 12 januari 2021 hujan dengan intensitas sedang mengakibatkan banjir di kalimantan selatan. Pemerintah telah menetepkan status tanggap darurat banjir pada 14 januari 2021. Sampai saat ini, BPBD juga melakukan pendataan titik pengungsian bagi masyarakat yang terdampak.

    Dikutip dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20210116191423-4-216588/7-kabupaten-terendam-ini-update-banjir-yang-lumpuhkan-kalsel bahwa ada 7 kabupaten yang terendam banjir.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melaporkan kabupatenyang terendam adalah Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong.


"Hal ini berdasarkan data yang dihimpun pada pada 16 Januari 2021 pukul 10.00 WIB," ujarnya dalam pernyataan hari ini.


Tercatat sebanyak 27.111 rumah terendam banjir dan 112.709 warga mengungsi di Provinsi Kalimantan Selatan akibat hujan dengan intensitas sedang menyebabkan banjir yang terjadi pada Selasa (12/1) dengan rincian antara lain, Kabupaten Tapin sebanyak 112 rumah dengan 1.777 jiwa terdampak dan mengungsi, Kabupaten Banjar 14.791 rumah dengan 51.362 jiwa terdampak dan mengungsi. 

Berikutnya, Kota Banjar Baru 296 rumah dengan 622 jiwa terdampak dan mengungsi, serta Kota Tanah Laut 8.249 rumah dengan 27.024 jiwa terdampak dan mengungsi.

Selanjutnya Kabupaten Balangan sebanyak 3.571 rumah dengan 11.816 jiwa terdampak dan mengungsi, Kabupaten Tabalong 92 rumah dengan 180 jiwa terdampak dan mengungsi serta Kabupaten Hulu Sungai Tengah 11.200 jiwa mengungsi dan 64.400 jiwa terdampak. Selain itu, terdapat korban meninggal dunia sebanyak 5 orang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Dari sini kita  menyimpulkan bahwa saat ini bumi kita tercinta ini sangat tidak baik baik saja. Maka akan muncullah pertanyaan pertanyaan mengenai penyebab terjadinya bencana bancana ini. jawabannya sudah sangat jelas. Siapa lagi kalau bukan manusia. Mengapa demikian? karena banyaknya sekarang penebangan hutan secara ilegal, pembuangan sampah sembarangan, penjualan lahan secara ilegal dan lain sebagainya sehingga bumi pun tak sanggup untuk tetap sehat sehat saja. 

Tidak ada komentar:

DESKRIPSI TRI SATYA DAN DASA DHARMA

Isi Trisatya Pramuka Isi trisatya dan dasadarma Pramuka harus dipahami dan diamalkan oleh setiap anggota pramuka karena ini meru...